Monday, October 30, 2017

Memahami Karakter Anak



Perubahan Perilaku 
 
Memahami karakter anak memang terkadang begitu sulit bahkan kita seringkali tidak mampu melakukannya. Kebanyakan kita bahkan dibuat bingung oleh anak sehingga mereka enggan membagi banyak hal misalnya cerita di sekolah, masalah mereka, hingga cerita-cerita yang biasa kepada kita sebagai orang tua. Ketika anak mulai tidak nyaman berbicara dengan kita, mungkin itu berarti kita belum mampu mendapatkan kepercayaan dan memahami karakter anak itu sendiri. Untungnya, kami memberikan beberapa tips memahami karakter anak yang bisa anda coba di rumah.
1. Mendengarkan anak anda dengan baik
Jangan mendengarkan anak sebagai syarat saja, namun dengarkan dengan baik, berikan respon, dan pikirkan penyelesaiannya jika anak mempunyai masalah. Banyak orang tua yang menganggap cerita anak mereka tidak penting dan hanya mendengarkan sebagai symbol atau syarat saja. Sementara itu, anak mengetahui bahwa mereka tidak didengarkan dan mulai menjauh dari orang tua. Ketika hal ini terjadi, maka orang tua sudah mengambil langkah salah untuk memahami seorang anak.
2. Berusaha memahami tipe emosional anak
Misalkan, anak anda merupakan anak yang tidak sabaran, namun sebenarnya ia bisa lebih sabar apabila diberi pengertian dengan baik. Oleh karena itu, pahami tipe emosional anak dan jangan berikan amarah atau tindak kekerasan ketika anak telah menyentuh sisi negatif dari emosinya. Berikan ia pengertian atau cari cara lain agar emosi anak tidak bertambah buruk dari waktu ke waktu.
3. Interogasi anak dengan baik
Beberapa orang tua cenderung buru-buru dan tidak sabaran ketika mereka menemukan suatu kejanggalan dan ingin mendapatkan fakta mengenai hal tersebut dari anak. jika anda melakukan interogasi dengan konsep berkata keras, memaksa, dan bahkan memukul. Maka anak akan berbohong kepada anda, serta konsep memahami karakter anak bisa pupus. Interogasi anak dengan lembut, buat ia mengatakan hal yang sebenarnya, dan ketahui bagaimana anak tersebut mampu menceritakan hal-hal yang sangat rahasia kepada anda. jika hal itu terjadi, maka anda telah memahami karakter anak dan siap untuk mendidiknya menjadi lebih baik.
Kunci dalam pendidikan karakter agar karakter anak bisa tumbuh dan berkembang maksimal, ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0 – 7 tahun bahkan lebih. Yaitu:
1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima.
3 kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat menghadapi hidup. Sebenarnya ada 6 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup kita melihat dari perilakunya yang nampak maka, kita sudah dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar” dikehidupan yang akan datang atau dewasa. Inilah ciri-ciri karakter tersebut :
1. Susah diatur dan diajak kerja sama.
Hal yang paling nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
2. Kurang terbuka pada pada orang tua.
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
3. Menanggapi negatif.
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
4. Menarik diri.
Saat anak terbiasa dan sering menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-dalamnya.
5. Menolak kenyataan.
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama dah kasih contoh berulang-ulang”.
6. Menjadi pelawak.
Suatu kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah



Jangan lupa juga baca teori-teori membaca di Rumah Belajar Sederhana

Kesimpulan
Kunci utama keberhasilan dalam membangun karakter positif pada anak adalah keteladanan dimana orang tua harus menjadi orang yang memiliki karakter positif. Perbuatan dan amal baik ini bukan hanya menjadi contoh nyata bagi anak tentang bagaimana karakter positif terwujudkan dalam segala sikap, perkataan dan perbuatan kita, tetapi juga menjadi penyemangat sekaligus untuk memudahkan anak kita dalam proses tumbuh kembangnya.
Pembentukan karakter adalah sebuah perjalanan panjang dalam mendidik anak, hasilnya mungkin baru dapat kita lihat setelah proses berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tidak pernah ada satu ‘resep’ mujarab yang dapat menjawab semua permasalahan dalam menanamkan karakter positif pada anak. Kesediaan untuk selalu belajar dan memperbaiki diri yang didasari kesadaran untuk menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak-anak kita adalah kunci keberhasilannya. Semoga kita selalu diberi kesabaran dan kemudahan untuk terus berjuang mendidik generasi mendatang untuk menjadi manusia yang berkualitas dan berkarakter mulia.

No comments:

Post a Comment